Kicauan
burung di pagi hari sangatlah tidak
asing buatku , karena aku hidup di dalam pedesaan yang masih sangat asri
sekali. Udara yang masih sejuk serta hembusan angin yang menyegarkan tubuh.
Para petani pun mulai berpergian ke ladang dan sawah untuk bercocok tanam.
Kicauan burung yang sangat merdu membuatku malas bangun di waktu pagi. Padahal
sekarang aku sudah menginjak masa remaja, tapi masih saja kebiasaan burukku
tidak berubah.Ibu pun kerap kali memarahiku, dia selalu berteriak dengan
lantangnya “Nak..Nak..cepat bangun” aku pun menjawab dengan setengah sadar
sambil menguap “Huahhh...Iy..a...bu”. Lalu setelah itu aku segera bergegas ke
kamar mandi. Haripun semakin siang akhirnya aku tidak sempat untuk sarapan,
karena aku tidak mau terlambat di hari pertama ku masuk sekolah SMA. Ketika aku
sampai, suara lonceng pun sudah berbunyi, aku terburu-buru sampai tidak menyadari
telah menyenggol seseorang. Lalu aku berkata “Ma..af.. Maa..af aku tidak
sengaja” suaraku tergugup dan kedua tanganku gemetaran, lalu sambil tersenyum
orang itu berkata “Tidak apa-apa kok, tenang saja”. Hatiku sangat tenang
mendengarnya, lalu aku pun berkenalan dengannya sambil berjabat tangan “Namaku
Liza, namamu siapa?” dia pun menjawab “Namaku Yuna”. Semenjak perkenalan itu
kami terdiam, tidak sepatah katapun yang kami ucapkan. Berjalan menyusuri
sekolah dan kami pun sampai di ruangan kelas. Ternyata kami ada di kelas yang
sama dan bangku kami sangat berdekatan. Perkenalan antara siswa menjadi
kegiatan utama yang dilakukan, aku tidak menyangka bahwa Yuna adalah murid
pindahan dari luar negeri. Dia pindah kesini dikarenakan pekerjaan orang
tuanya.
Teng..teng..teng
lonceng pun berbunyi, bahwa pelajaran telah selesai. Akupun pulang dengan
berjalan kaki, dan tiba-tiba ada seseorang yang turun dari mobil mewah
disamping kananku. Ternyata dia adalah Yuna, orang yang pertama kali aku kenal
di sekolah baru ku. Dia mengajakku untuk pulang bareng bersamanya “Hai Liza,
pulang bareng yuk?” aku berpikir sejenak dan berkata “Hmmm, aku takut
merepotkanmu Yun” , “Kamu tidak merepotkanku kok” ujarnya. Dengan senang hati
lalu akupun menerimanya. Kemudian sesampainya di halaman rumah aku tidak lupa
mengucapkan terima kasih kepada Yuna, aku ingin mengajaknya untuk mampir ke rumah
tapi apa boleh buat dia bilang lain kali
saja. Walaupun dalam hatiku ingin sekali mengenal lebih dekat dengannya. Hari
kedua di sekolah sangat membuatku bosan, karena tidak ada kegiatan yang
membuatku merasa bersemangat. Dan saat pelajaran ketiga dimulai , guru yang
mengajar di kelasku tidak masuk. Anak-anak pun sangat bersemangat sekali sambil
berteriak “Horeeeeeeeeeee”. Tiba-tiba ada beberapa orang kakak kelas yang
memasuki kelas kami, lalu anak-anak terdiam kembali. Ternyata mereka adalah
sekumpulan orang dari klub musik yang ingin mempromosikan tentang klub musik.
Tanpa berpikir panjang aku bilang kepada mereka bahwa aku ingin masuk dalam
klub musik itu, setelah itu disusul Yuna dan beberapa teman lainnya. Di kelas
ku banyak sekali yang mengikuti klub tersebut, aku sungguh sangat senang dan
terlebih lagi ternyata teman baru ku ‘Yuna’ juga satu klub denganku. Akhirnya
setelah beberapa bulan di klub musik aku menemukan teman baru dari kelas lain
dan kami pun saling berkenalan antara satu dengan yang lainnya. Dan para senior
membagi kami dalam beberapa karakteristik yang telah mereka pilih melalui
pelatihan-pelatihan yang diberikan. Aku tidak menyangka ditempatkan sebagai
vokalis dalam sebuah band yang telah dibentuk oleh para senior. Momo menjadi
seorang gitaris, Popi sebagai gitaris juga, Yuki sebagai pemain drum, dan Yuna
sebagai pianis. Mereka berempat adalah anggota grup band ku. Hmm awalnya aku
sangat canggung kepada ketiga orang temanku terkecuali Yuna, tapi setelah
beberapa minggu ini aku berlatih dengan mereka dan kemudian kami menjadi akrab.
Kami menjalin sebuah persahabatan berawal dari klub musik tersebut, aku merasa
musik adalah sesuatu yang sangat menyenangkan yang bisa menyatukan perasaan
seseorang. Musik bagiku tidak biasa, karena dengan musiklah aku selalu merasa
gembira dan lebih menikmati hidup ini. Tak kusangka persahabatan kami sampai pada
kelas dua, aku beruntung sekali mempunyai seseorang sahabat yang begitu sangat
sayang kepadaku. Merekalah yang selalu menyemangatiku dalam hal apa pun
terutama dalam hal bermusik. Kelamahanku dalam bermusik menjadi tidak berarti
dengan adanya sahabat-sahabat yang mengenalkanku tentang sesuatu yang berharga
dalam musik.
Tak
lama kami di kelas dua, aku mendapatkan informasi bahwa akan adanya perlombaan seni
musik antar sekolah. Mendengar hal itu kami segera bergegas ke ruangan guru
untuk mendaftarkan diri dalam lomba tersebut. Ternyata banyak sekali siswa yang
ingin ikut dalam perlombaan tersebut. Lawan kami pun semakin bertambah satu
persatu. Kami terus berpikir keras agar dapat mewakili sekolah dalam hal
bermusik, karena terlalu panik akan hal tersebut membuat kami sulit berpikir
dan menjadi putus asa lalu tidak bersemangat. Ditengah-tengah keheningan
diantara kami, munculah para senior dari klub musik untuk memberikan semangat.
Setelah mendengar kata-kata para senior kami menjadi bersemangat kembali
bagaikan api yang berkobar-kobar. Dan beberapa hari kemudian penyeklesian
dimulai, kami mendapatkan nomor urut 10 dari 25 orang yang ikut berpartisipasi.
Waktu tampil kami pun dimulai, dan secara serempak para senior memberikan
dukungan dari sekian banyaknya siswa yang menonton. Kami pun tampil percaya
diri. Setelah beberapa jam kemudianpengumuman pun tiba, hati kami berdebar
sangatkencang semakin kencang.Akhirnya perjuangan kami tidak sia-sia , karena
grup band kamilah yang terpilih untuk mewakili sekolah. Aku, Yuna, Momo, Yuki,
dan Popi mempunyai sebuah janji, yaitu kami akan selalu mencintai musik sampai
kapanpun dan terus berkarya dalam seni musik ini. Janji itulah yang menjadi
tonggak keberhasilan kami selama ini , yang selalu terngiang dalam ingatan. Aku
dulu pernah berpikir bahwa tidak akan ada seseorang yang mengerti tentang arti
pentingnya musik itu sendiri. Tapi pemikiranku itu sungguh sangat salah.
Bahwasanya mereka adalah bukti yang selama ini aku cari dan impikan. Di SMA ini
pun terukir banyak kenangan yang tidak aku dapatkan sebelumnya. Kenangan
bersama Yuna teman pertamaku, bersama teman sekelasku, bersama para senior klub
musik dan teman-teman satu band ku saat ini. Sekarang aku menjadi tidak sabar
untuk memulai perlombaan yang sesungguhnya. Sehingga aku dan teman-teman pun
harus berlatih dengan sungguh-sungguh agar mendapatkan hasil yang diinginkan.
Latihan kami pun diadakan satu minggu 4 kali, terkadang rasa lelah dan letih
pun selalu menghampiri, tapi itu semua tidak menjadi hambatan dalam latihan.
Para
guru dan senior selalu memantau dan memberikan arahan pada kami agar menjadi
lebih baik lagi dari sebelumnya. Semangat dan tekad saja tidak cukup, kami
sadar itu. Dan akhirnya masing-masing dari kami selalu melatih diri sendiri,
mulai dari aku yang melatih vokalku. Demi tercapainya suara yang semaksimal
mungkin, aku mencoba menjauhi makanan-makanan yang dapat mempengaruhi kualitas
suaraku, memang sungguh sulit buatku kalau menyangkut soal makanan. Tapi apa
boleh buat semua itu demi hal yang aku inginkan, prinsipnya apapun akan aku
lakukan. Begitupun dengan yang lainnya mereka berlatih sesuai dengan apa yang
mereka mainkan.Tiba-tiba saja disaat latihan terakhir ada musibah yang tak
terduga yaitu aku yang tidak bisa masuk dikarenakan sakit akibat dari kelelahan.
Disitu semua orang yang telah membantu dalam latihan merasakan keresahan.
Akhirnya sekolah pun memutuskan untuk tidak mengikuti perlombaan kali ini,
karena waktu yang tidak memungkinkan untuk mengganti seorang vokalis ataupun
dengan grup band lainnya. Mendengar hal itu aku sangat terpukul. Dan tidak tau
harus bersikap bagaimana kepada teman-teman karena telah mengecewakan mereka.
Menyesal
adalah hal yang sekarang aku rasakan, terlintas dipikiranku untuk meninggalkan
dunia musik untuk saat ini. Hari-hari di sekolah pun terasa membosankan seperti
dahulu lagi, karena aku sudah memutuskan untuk keluar dari klub musik. Diriku
yang sekarang sangatlah jauh berbeda, lebih pendiam dan senang akan
kesendirian. Buku adalah temanku saat ini. Kemanapun aku pergi pasti selalu
membawanya. Perpustakaan dan perpustakaan tempat yang sering ku kunjungi saat
di sekolah. Perubahan sikapku ini dikarenakan aku tidak mau mengecewakan mereka
lagi. Memang aku sangat menyukai musik, tapi entahlah sepertinya kecintaannku pada
musik yang menyebabkan hal ini terjadi. Andai saja aku tidak masuk dalam klub
musik, mungkin tidak akan pernah ada kejadian seperti itu. Melihat aku yang
sudah tidak lagi bergabung dengan klub musik, teman-temanpun mencoba untuk
bertanya apa alasanku keluar dari klub musik tersebut. Aku hanya bisa terdiam
dan tersenyum saja, karena aku tidak mau sesuatu yang aku katakan akan menambahkan
luka lagi. Lalu aku meninggalkan mereka tanpa berkata apapun. Kemudian Yuna
menarik tanganku dari belakang sambil berkata “Sebenarnya apa yang terjadi
denganmu? Kenapa sikapmu dingin terhadap kami? Apa ada yang salah dengan kami?
Coba jawab pertanyaanku, jangan hanya diam saja!!! Ayo jelaskan!!!”. Akupun
menengok ke belakang dan langsung memeluk Yuna sambil menangis tersedu-sedu dan
berkata “Akulah yang menyebabkan kalian tidak bisa mengikuti perlombaan. Akulah
yang telah membuat kalian bersedih”. Mendengar perkataanku, teman-teman yang
lainnya berlari kearahku kemudian memelukku dengan erat sambil berkata “Jangan
berkata seperti itu. Kenapa kamu menyalahkan dirimu sendiri?. Memang kami
merasa sedih, tapi itu bukan karenamu. Allah lah yang menghendaki ini semua,
kami yakin Allah punya rencana tersendiri. Yakinlah itu Lizz!!! Musik adalah
dunia mu, jadi kembalilah...kembalilah kami mohon”. Aku hanya menganggukan
kepala. Dan semenjak kejadian itu, akupun memutuskan untuk bergabung kembali
dengan klub musik. Semua yang terjadi memberikanku pengalaman dalam hidup.
Bahwasanya Allah telah mengajarkan ku sesuatu melalui teman-teman yang sudah
aku anggap seperti saudara. Akhirnya kami berlatih bersama-sama memulai
semuanya dari awal lagi dan persahabatan kamipun berlanjut hingga dewasa. SELESAI...
1 komentar:
wah! blognya bagus. Suka sama musiknya, kunjungi blog ku juga ya aishamira.blogspot.com
Posting Komentar